Post Top Ad

Artikel

Pleci

LINGKUNGAN

Post Top Ad

Nama aslinya adalah burung perling kumbang / asian glossy starling (Aplonis panayensis), namun para kicaumania di Indonesia lebih familiar dengan sebutan cucak keling. Burung dari keluarga jalak-jalakan ini mempunyai wilayah persebaran mulai dari wilayah timur India hingga Asia Tenggara.

Cara Merawat Burung Perling Kumbang Agar Gacor
Mengenai apa dan bagaimana burung cucak keling, Koran burung sudah pernah menjelaskannya DISINI, jadi tidak perlu diulang lagi. Dalam artikel ini, kita hanya fokus ke perawatan burung camperling.

Menurut para pakar burung, suara burung camperling ini memang cukup tajam dan lumayan menggesek isi telinga dan juga merdu kata nya, dan banyak juga yang bilang pasti di suatu saat nanti burung ini akan populer seperti jenis – jenis burung yang lain nya yang telah duluan populer.

Perawatan cucak keling pada dasarnya sama seperti perawatan burung terocok. Hanya saja, cucak keling dikenal sering minum, bahkan sering mandi di wadah cepuk air minum. Karena itu, Anda mesti sering mengecek kondisi air dalam cepuk minumnya. Jika tinggal sedikit, apalagi sampai kotor, segera diganti dengan air yang bersih.

Perawatan rutin lainnya adalah memberikan buah-buahan yang bervariasi, misalnya pepaya, apel, mangga, atau pisang. Seperti halnya burung dari keluarga jalak-jalakan, cucak keling termasuk pemakan segala, termasuk serangga-serangga kecil atau hewan lain seperti siput dan belalang.

Perawatan rutin yang bisa Anda terapkan adalah :

  • Memberi kroto sebagai pakan tambahan (EF). Kroto bisa diberikan setiap pagi hari dengan porsi 1 sendok teh. Ini bisa dilakukan setelah burung mandi pagi dengan cara disemprot, yang biasanya dilakukan pada pukul 06.30 atau 07.00.
  • Rawatan mandi dan jemur. Setelah mandi, burung dianginkan hingga bulu-bulunya kering. Saat itu burung bisa diberikan jangkrik atau belalang hijau sebanyak 3 ekor dan 2 ekor ulat hongkong. Setelah itu burung dijemur, dengan durasi 2-3 jam.

Dalam perawatannya, cucak keling hanya bisa dimaster dengan burung yang memiliki karakter suara hampir sama, seperti pelatuk, walang, jangkrik, rio-rio, tengkek, dan burung gereja.

Seperti halnya anis merah, cucak keling atau camperling yang sudah gacor bisa memiliki gaya teler, yaitu menggerakkan leher dan kepala ke kiri dan kanan, bahkan ke atas dan ke bawah seperti burung yang sedang ndoyong. Tentu saja gaya  telernya tidak sama dengan anis merah.

Sepasang Burung Perling Kumbang Di Alam Liar
Kendala lainnya dalam membedakan jenis kelamin camperling adalah burung jantan dan betina sama-sama berbunyi. Hanya saja, jika pendengaran kita jeli, burung betina memiliki suara lebih pelan daripada burung jantan. Ini bisa menjadi salah satu alat bantu dalam melakukan sexing terhadap burung cucak keling. Karena Burung Perling Kumbang ini tergolong burung monoformik yakni antara jantan dan betinanya memiliki fisik yang mirip. Untuk saat ini masih belum di tentukan cara sexing yang menunjukkan secara pasti jenis kelaminnya selain dengan tes DNA.

Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad