Burung yang banyak nama Sirpu/Sirtu/Cipoh/Cipo/Cipoh kacat dengan warna hijau kekuningan (olive/zaitun) digemari untuk dipelihara karena suaranya yang merdu. Sirpu merupakan burung pengicau dari keluarga Aegithinidae. Ada dua jenis cipo, yaitu cipoh kacat / common iora (Aegithina tiphia) dan cipoh jantung / green iora (Aegithina viridissima). Check Artikelnya Mengenal Sirpu DISINI
Burung Sirpu yang paling sering di dipelihara adalah cipoh kacat. Cipoh kacat ditemui di semak-semak, mudah ditemukan berdasarkan siulannya yang lantang dan warnanya yang terang. Selama masa perkawinan, burung jantan pamer dengan mengembangkan bulu-bulunya dan berputar di udara sehingga tampak seperti bola hijau, hitam, kuning dan putih.Dan saat tidur juga bulunya akan mengembang dan melingkar terlihat seperti bola hijau. Sebagian sobat kicaumania lebih suka membeli burung yang masih muda, apalagi masih anakan, karena lebih mudah dijinakkan sehingga bisa cepat beradaptasi dengan manusia dan pola perawatan yang diberikan majikannya. Selain itu, burung muda hutan (MH) juga lebih mudah dilatih makan voer, dan nantinya juga lebih mudah dalam pemasteran. Sebaliknya, proses penjinakan sirpu hasil tangkapan alam yang sudah dewasa jauh lebih susah, karena karakter dasar dari burung ini sudah terbentuk secara alami di habitatnya.
Sirpu Kacat Gacor |
Untuk perawatan harian dan proses melatih sirpu bakalan MH agar mau makan voer bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini:
Minggu I
- Burung diberi full kroto atau ulat kandang (ulat balap), untuk menjaga kondisi burung tetap segar dan fit. Tindakan ini sekaligus untuk mengenalkan cepuk pakan dan air minum kepada burung tersebut.
- Karena selama 7 hari berturut-turut mendapat perlakuan yang sama, burung akhirnya tahu bahwa kalau mau makan bisa mengambilnya di cepuk pakan, kalau mau minum di wadah air minum.
- Selama pelatihan ini, pastikan burung dalam kondisi fit dan sehat.
- Selain itu, selama seminggu pertama, burung tidak perlu dijemur, dan usahakan jangan pindah-pindah gantangan.
Minggu II
- Pada minggu kedua, kita mulai mengubah beberapa perlakuan. Cepuk pakan yang pada minggu I full kroto, pada minggu II mulai dikombinasi dengan voer.
- Teknik pencampurannya sederhana saja. Masukkan voer (kalau bisa voer halus) ke dalam cepuk pakan hingga 1/4 bagian. Setelah itu, taburkan kroto di atas voer (tidak perlu diaduk).
- Ulat kandang tetap disediakan.
- Anda boleh mulai mengenalkan extra fooding lainnya, terutama jangkrik. Porsi pemberian cukup 1 – 2 ekor saja.
- Selama minggu II, burung boleh mulai dijemur, tetapi hanya sebentar saja.
Minggu III
- Pada minggu III, porsi pemberian voer dinaikkan dari porsi sebelumnya yang hanya 1/4 bagian dari cepuk pakan.
- Taburkan kroto di atas voer, dengan porsi lebih sedikit daripada porsi kroto pada minggu sebelumnya. Setelah itu, kedua bahan pakan diaduk secara merata.
- Berikan multivitamin berkualitas ke dalam air minumnya. Kendala yang sering dialami kicaumania dalam memelihara bakalan MH adalah burung mudah stres, akibat proses adaptasi yang belum dapat diterimanya. Melalui asupan multimineral, kondi fit dan proses adaptasi relatif lebih mudah dilakukan.
- Lakukan seluruh rangkaian proses ini secara utuh, sampai kotoran (feces) burung berwarna hijau tua atau cokelat, itu menandakan bahwa burung benar-benar makan voer.
- Apabila burung sudah makan voor, maka pemberian pakan bisa dipisah, dan bisa melakukan perawatan harian seperti lazimnya burung kicauan lainnya, termasuk mandi, jemur, pemasteran, dan sebagainya.
- Pemberian kroto setiap hari bisa merangsang burung bakalan untuk mengeluarkan suaranya. Anda juga bisa memancing sirpu untuk bersuara dengan mendengarkan mp3 suara burung sirpu.
- Biasanya jika burung sirpu sudah mengeluarkan suara pamungkasnya, yaitu “siiiiiiir….puuu” atau “ciiiiiii….poow…“, maka burung nantinya akan bertambah gacor. Sirpu sebenarnya burung yang mudah bunyi jika mendengar suara panggilan dari burung sejenis, seperti kebiasannya di alam bebas.
Menurut Sahabat Kicau yang telah mengamati kebiasaan sirpu di alam liar, Sirpu tidak suka berjemur lama - lama, pungkasnya Sirpu lebih suka berada di balik dedaunan saat matahari terbit, lebih cenderung ke halimun pagi (kabut pagi). Ketika ada sinar matahari pertama hanya mengepakkan sayapnya saja, kemudian setelah -/+ 15 menit sirtu beralih lagi ke balik dedaunan sambil berciiii pooooww ria dan juga lompat ke ranting - ranting sembari mencari ulat. Beralih ke satu pohon ke pohon lain, setelah -/+ 1 jam an, berhenti pada dahan yang nyaman dan bernyanyi ciiiii poooowww....
Ini menurut analisa dan pengamatan Sahabat kicau, kurang lebihnya hanya Tuhan YME yang tahu.
Burung Sirpu bisa menirukan suara burung lainnya, burung yang dianggap hanya untuk memaster burung lainnya ini ternyata juga kadang di master agar nyiul nya bervariasi. Memaster bisa menggunakan burung yang gacor atapun suara elektronik MP3, jenis suara burung yang cocok untuk sirpu yaitu kenari, ciblek, prenjak, gelatik batu, dan parkit.
Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.
No comments:
Post a Comment