Post Top Ad

Artikel

Pleci

LINGKUNGAN

Post Top Ad

Sirpu yang sering pula disebut Sirtu, Cipoh, Cipow, Cipeuw telah banyak dipelihara di Indonesia. Di kalangan penghobi burung kicau burung ini, sedikitnya selalu jadi pilihan untuk di pelihara dikarenakan suara burung sirpu sangat merdu.. stiririrrrrrr...puuuuuuh.....
Sirpu ditetapkan sebagai anggota keluarga Aegithidae, dengan nama spesies Aegithina tiphia. Perawatan si mungil ini memang gampang-gampang susah. Tetapi pola perawatan secara konsisten dan pemberian ransum pakan yang sesuai akan membuat si hijau zaitun ini menjadi gacor, simak artikel perawatannya DISINI,

Sirpu yang biasa kita jumpai memiliki wilayah persebaran yang cukup luas, yaitu di Kawasan Oriental yang mencakup Asia Selatan (India, Srilanka, Bangladesh), wilayah selatan China, serta hampir seluruh negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sirpu disebut sebagai common iora, untuk membedakannya dari green iora (Aegithina viridissima) atau cipoh jantung. Di Indonesia, sirpu memiliki nama resmi yaitu burung cipoh kacat, dengan wilayah persebaran Sumatera (Aegithina tiphia horizoptera), Kalimantan (Aegithina tiphia viridis), serta Jawa dan Bali (Aegithina tiphia scapularis) persebaran yang agak lebar sehingga diyakini spesies ini tidak terancam punah saat ini jumlah populasinya baik yang berkembangbiak maupun yang menetap, berjumlah  -/+6.300.000 km2.

Sirpu Sumatera (Aegithina tiphia horizoptera)

Sirpu Jawa dan Bali (Aegithina tiphia scapularis)

Sirpu Kalimantan (Aegithina tiphia viridis)
Jadi di Indonesia terdapat sedikitnya 3 subspesies sirpu. Hal ini perlu dijelaskan, agar sobat kicaumania tidak bingung jika melihat ada sirpu yang memiliki sedikit perbedaan dari sirpu yang biasa dilihatnya.

Selama musim kawin, terutama Maret-Juni di musim hujan, burung jantan akan melakukan peragaan percumbuan yang akrobatis, terbang ke udara menegakkan bulu-bulunya, terutama pada pantatnya yang hijau pucat, kemudian berputar balik ke sarangnya. Sewaktu mendarat, dia mengembangkan ekornya dan menurunkan sayapnya. Dua dari empat telurnya diletakkan dalam sarang kecil dan kompak, dan berbentuk seperti cawan yang terbuat dari re-rumputan dan diletakkan pada ujung percabangan. Sarang mereka diletakkan 2-25 kaki dari tanah. Berukuran sekitar 2,5 inci dengan kedalaman 20 inci. Di Jawa, setiap kali bertelur, hanya menghasilkan 2-3 butir saja. Baik jantan dan betina mengerami dan telur menetas setelah 14 hari kemudian.

Burung sirpu jantan sebenarnya memiliki banyak variasi suara. Oleh karena itu, banyak penggemar burung kicauan memaster burung ini dengan burung ciblek, prenjak, gelatik batu, dan parkit. Sedangkan burung betina cenderung ngekrak dan suara lain yang monoton. Untuk perawatan dan Pemilihan Jenis Kelamin Sirpu bisa dibaca DISINI

Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad